Tuesday, January 28, 2014
CARA MENDAPATKAN UKURAN SEPEDA GUNUNG YANG PAS
Pengaturan sepeda yang ideal untuk bersepeda off-road
Perfect Bike Fit
Membuat sepeda agar sesuai denganmu secara sempurna adalah sesuatu hal yang seharusnya kamu lakukan pertama kali. Kita tahu ada beberapa rider yang selama beberapa tahun ini bersepeda berpikir bahwa sepeda yang selama ini mereka pakai sudah paling pas bagi mereka, dengan jangkauan pas, tinggi sadel pas, bentuk handlebar pas, garpu yang sudah di set pas dan ban dengan tekanan yang pas.
Kemudian situasi berubah dan mereka menemukan bahwa dengan hanya beberapa perubahan dasar, atau dengan hanya sedikit perubahan kecil pada setup sepeda (pengaturan sepeda, bagaimana sepeda diatur) bisa membuat mereka bersepeda dengan lebih baik lagi. Seringnya hal2 sederhana seperti menukar handlebar, tekanan ban yang berbeda atau menambah sag suspensi. Hal2 kecil dari setup sepeda ini sering kali bisa merubah gaya bersepedamu, dan apa yang bisa kamu rasakan tentang sepedamu.
Utak-atiklah setup sepedamu dari waktu ke waktu, kemudian cobalah bersepeda untuk mengetahui apakah kamu menyukainya atau tidak. Biasanya ada beberapa hal yang seperti terasa salah sewaktu pertama kali mencobanya, namun jadi terasa benar setelah beberapa kali bersepeda. Pada artikel berikut akan kita paparkan petunjuk dasar dari pengepasan ukuran dan bentuk yang benar dari sepeda (bike fit) bersama dengan variasinya untuk diperhitungkan, berikut alasannya. Janganlah berpikir bahwa pengepasan dan pengaturan sepeda adalah seperti sesuatu yang ada dalam buku KUHP. Gunakan panduan dari kita berikut sebagai titik awal, kemudian cobalah bereksperimen sendiri.
Duduk dengan nyaman?
Gambar dibawah menunjukkan area kunci yang harus diatur olehmu untuk mendapatkan bike fit yang optimal. Gambar pertama menunjukkan posisi yang salah sedangkan gambar kedua menunjukkan bagaimana seharusnya komponen ditempatkan. Posisi sepeda yang bagus
menghasilkan pundak yang rileks dan siku yang sedikit menekuk.
Salah
Benar
Lengan: Posisi sepeda yang bagus menghasilkan pundak yang rileks dan siku yang sedikit menekuk.
Saddle: Posisi saddle yang benar sangat penting untuk keseimbangan, kontrol dan efisiensi pedalling.
Lutut: Lutut yang sedikit tertekuk sewaktu berada di posisi dasar/bawah pada setiap kayuhan pedal adalah sempurna.
Rangka: Mendapatkan ukuran rangka sepeda yang benar sangatlah mendasar namun ia hanya menjadi titik awal dari setup sepeda yang sempurna.
Shifter dan Brake Lever: Jangan hanya diamkan mereka pada satu posisi, Bereksperimenlah dengan mengatur posisinya pada handlebar.
Meskipun tiap orang berbeda - beberapa orang mungkin mempunyai kaki yang panjang tapi dengan torso (daerah badan antara bawah leher sampai ke pangkal kaki) yang pendek, yang lain mungkin mempunyai lengan yang panjang dengan kaki yang pendek - mengawalinya dengan pemilihan ukuran rangka yang tepat membuatmu bisa mengaturnya lagi dengan lebih detil melalui utak-atik stem, handlebar, seatpost dan saddle.
Pengukuran Rangka
Ukuran yang dirilis oleh pabrikan bisa jadi sangat membingungkan. Metoda yang tradisional adalah dengan mengukur panjang seat tube, namun ternyata hal inipun menjadi bervariasi karena ada yang mengukur sampai ke seat tube yang paling atas dan beberapa sampai ke tengah2 sambungan antara top tube dan seat tube. Banyak pabrikan hanya menulisnya sebagai S, M, dan L, dan mungkin dengan tambahan XS dan XL.
Apapun caranya, pengukuran yang paling berarti adalah panjang top tube. Bersama dengan posisi duduk, panjang stem dan posisi handlebar, panjang top tube mengatur kenyamanan dan efisiensi badan kamu pada sepeda. Biar lebih membingungkan lagi, aspek dari panjang top tube yang paling berarti bukanlah top tube itu sendiri, yang mana sering berbentuk miring (slope), namun garis horisontal dari titik tengah atas head tube ke tengah2 seatpost.
Jadi, dari manakah kamu akan mulai untuk menentukan ukuran frame yang sesuai? Seperti banyak hal lainnya dari sebuah sepeda gunung, tidak ada satupun solusi yang sempurna, jika dengan batas2 yang masuk akal kamu masih bisa mengatur posisi saddle, stem dan handlebar kamu untuk membuat sepeda menjadi terasa lebih baik. Ingatlah bahwa ukuran road bike, cyclo-cross dan hybrid bike cenderung lebih besar 3-4in untuk rider dengan tinggi yang sama. Kita sebutkan hal ini karena banyak rider yang jadi bingung setelah memilih2 ukuran frame melalui brosur/katalog sepeda.
Inilah panduan ukuran rangka sepeda:
XS (13-14in): Umumnya untuk rider antara 5ft - 5ft 4in (152.5cm - 162.5cm)
S (14-16in): Umumnya untuk rider antara 5ft 4in - 5ft 7in (162.5cm - 170cm)
M (16-18in): Umumnya untuk rider antara 5ft 7in - 5ft 10in (170cm - 178cm)
L (18-20in): Umumnya untuk rider antara 5ft 10in - 6ft 1in (178cm - 185cm)
XL (20-22in): Umumnya untuk rider lebih dari 6ft 1in (185cm keatas)
Hal yang sangat penting yaitu bagaimana sepedanya terasa ketika kamu sedang duduk dan mencoba menaikinya. Hal pertama yang harus kamu lakukan, ketika sedang berada di toko sepeda atau sedang mengikuti demo ride adalah mengatur saddle-nya dengan ketinggian yang tepat.
Saddle yang tipis namun pas posisi paddingnya akan lebih nyaman dari saddle tebal
Ketinggian saddle
Perkiraan kasar dari tinggi saddle yang pas untuk pedalling yang efisien adalah panjang kaki celana panjangmu ditambah 5in (12.7cm) dari titik tengah atas saddle ke titik tengah atas pedal. Untuk melakukannya secara lebih akurat, dengan kenyamanan dan efisiensi yang lebih diutamakan, duduklah diatas saddle dengan crank pada posisi lurus ke atas/ke bawah. Saddle akan berada dalam posisi terbaiknya ketika tumit kamu sedikit menyentuh bagian atas pedal pada posisi paling bawah dengan kaki lurus; crank semestinya berada pada posisi langkah paling bawah.
Kalau kamu sampai harus bergeser ke satu sisi dari saddle untuk mencapai posisi ini berarti saddlenya terlalu tinggi. Taruhlah kakimu pada pedal dengan posisi lurus siap untuk mengkayuh pedalnya. Jika kakimu lurus sewaktu tumit berada pada pedal maka seharusnya ia sedikit tertekuk pada lutut sewaktu berada dalam posisi pedalling. Kamu tidak boleh merasa seperti sedang dipaksa untuk mengayunkan pinggul dari kanan ke kiri di atas saddle ketika sedang pedalling.
Mungkin kamu harus melakukan pengaturan pada posisi ini dengan mengutamakan aspek kemantapan dan kenyamanan, dan bergantung juga kepada sepatu apa yang kamu pakai. Perhatikan juga bahwa semua ini berdasar dari pedalling yang efisien untuk bersepeda trail cross country. Banyak rider akan memilih untuk merendahkan saddle untuk turunan yang sulit, karena itulah telescopic seatpost menjadi sangat popular untuk bersepeda di jalur yang ekstrem.
Posisi saddle
Sebagai awal, mulailah dengan posisi saddle selurus mungkin di atas. Ini adalah posisi cross-country yang efisien, namun beberapa rider lebih memilih untuk sedikit mendongakkan saddlenya kebelakang agar lebih nyaman dalam melakukan beberapa trik, stunt dan turunan downhill yang terjal, dan ada pula beberapa rider yang lebih memilih ujung saddlenya sedikit tertunduk agar memudahkan sewaktu menanjak atau buat yang postur tubuhnya lebih condong kedepan. Namun lurus horisontal adalah posisi yang paling sesuai untuk semua jenis rider.
Condong ke belakang untuk downhill, condong ke depan untuk uphill
Rail saddle mempunyai banyak ruang setelan maju-mundur dan tidak semua seatpost diciptakan sama. Beberapa mempunyai clamp (jepitan seatpost) yang agak mundur ke belakang, yang lain clamp-nya lurus segaris dengan seatpost. Seatclamp memiliki sebuah bearing yang memungkinkan kamu bisa mengatur posisi saddle seperti yang kamu inginkan. Saddle yang diset terlalu mundur ke belakang bisa membuat sepeda terasa berat belakang, kemungkinan bisa jadi terlalu ringan didepan sehingga mengganggu kerja kompresi fork yang benar. Saddle yang diset terlalu maju ke depan mempersempit ruang gerak rider, mengganggu posisi bersepeda yang sempurna dan membuatmu terasa seperti terlalu banyak menempatkan berat tubuh ke bagian depan sepeda.
Dalam teori, jika sebuah sepeda mempunyai jangkauan yang tepat bagimu dan fork telah di set up dengan benar, maka kamu akan mendapatkan saddlenya terletak pas ditengah2 railnya. Jika kamu mempunyai lengan yang panjang dibandingkan dengan tinggi badan kamu maka kamu akan mendapatkan posisi saddle yang mundur ke belakang berikut seatpost yang melengkung: lengan yang pendek maka posisi saddle lurus segars dengan seatpost serta saddle yang cenderung maju ke depan. Kamu bisa menggunakan panjang stem serta posisi handlebar untuk memperhalus setelan posisi duduk kamu diatas sepeda.
Kita telah mencoba banyak sepeda dan menemukan beberapa aspek yang tidak biasa dari setup sepeda yang bisa menjelaskan mengapa sebuah sepeda menjadi terasa salah tanpa ada alasan yang jelas. Salah satunya berhubungan dengan posisi saddle. Dengan saddle mu yang berada pada posisi sempurna, tariklah garis tegak lurus dari titik tengah saddle clamp ke chainstay pada frame. Dengan keseluruhan sepeda di set untuk medan trail, garis tegak lurus kebawah tadi seharusnya melintasi chainstay hampir separuhnya di antara titik tengah as bottom bracket dan titik tengah as roda. Jika terlalu mundur ke belakang mungkin kamu duduknya terlalu jauh ke belakang. Posisikan saddle mu maju ke depan agar lebih seimbang, dan agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal dari kinerja suspensi fork depan.
Jangkauan Handlebar
Jika kamu mempunyai beberapa macam panjang stem dan handlebar, bereksperimenlah dengan berbagai macam posisi bersepeda., dan aturlah saddle sesuai dengannya. Beberapa rider dengan tinggi dan berat badan yang sama belum tentu mempunyai panjang lengan, kaki dan badan (torso) yang sama pula, hal ini akan mempengaruhi setup sepeda secara keseluruhan. Rider dengan perut yang besar akan memerlukan setup sepeda yang berbeda dengan rider yang distribusi massa ototnya lebih merata atau rider yang berkepala besar/berat - aneh tapi nyata.
Panduan bagi jangkauan saddle ke handlebar yaitu dengan menaruh ujung siku lengan ke ujung saddle dan lihat sejauh mana jari terpanjangmu mampu meraih stem; panjang lengan (fore arm) biasanya adalah indikasi bagus dari panjang tangan (full arm) serta panjang badan (torso). Umumnya rider yang mencari postur trail riding yang cepat dan efisien akan menemukan bahwa jari terpanjang mereka akan meraih hampir separuh jalan di antara titik atas steerer dan titik tengah handlebar.
Kamu bisa mengaturnya secara lebih halus lagi (fine tuning) perasaan mengendarainya (ride feel) dengan mengatur posisi saddle, panjang dan tinggi stem serta jenis handlebar. Beberapa handlebar memiliki lekukan kebelakang yang lebih banyak dari yang lain, dan kamu bisa memutar handlebarnya di dalam stem untuk mengatur derajat posisi pergelangan tangan yang nyaman. Kita ketahui bahwa ada rider yang suka handlebarnya lurus dan yang lain lebih suka handlebar dengan lekukan 25-derajat kebelakang. Ingatlah jarak antara ujung siku lengan ke ujung jari tadi sebagai acuan sewaktu sedang mencoba sebuah sepeda apakah sudah sesuai atau belum ukurannya untukmu.
Siku diujung saddle dan ujung jari pada stem adalah cara mengukur frame yang pas untuk XC Trail
Tinggi Handlebar
Seberapa tinggi posisi handlebar mu sebenarnya adalah terdiri dari tinggi steerer (dan jumlah dari ring pengaturnya), tinggi stem dan rise nya serta rise handlebar (lekukan pada handlebar yang mengarah keatas). Beberapa rider merasa nyaman dengan handlebar mereka yang sama tingginya dengan tinggi saddle, yang lain (terutama pebalap cross country) lebih suka posisi handlebarnya jauh dibawah saddle untuk mencapai postur tubuh yang aerodinamis (membungkuk).
Kebanyakan pemula merasa nyaman dengan posisi handlebar yang lebih tinggi daripada saddle. Ingatlah bahwa kamu harus menekan berat tubuhmu ke arah depan sepeda untuk menekan fork depan agar bekerja maksimal ketika sedang melewati medan yang kasar. Hal ini akan lebih sulit dicapai jika saddle terlalu rendah atau handlebar terlalu tinggi.
Cobalah bermacam bentuk grip dan bar serta posisi lever untuk mendapatkan posisi tangan yang sempurna
Posisi Kontrol
Brake lever dan gear shifter bisa ditaruh pada berbagai posisi yang berbeda pada handlebar. Pada sebagian besar brake kamu bisa mengatur jangkauan lever pula, dan pada beberapa kamu bisa mengatur seberapa dalam brake menekan pad nya (kampas rem). Kita mengerti ada beberapa rider yang mengeluh soal ujung ibu jarinya yang menyentuh gear shifter selama sekian tahun tanpa mengetahui bahwa hanya dengan menggesernya sekian cm kedalam akan menyelesaikan masalahnya tanpa membuatnya menjadi lebih susah dipakai.
Lebar handlebar pun bisa dipendekkan: Memotongnya sebanyak 2-3cm pada setiap ujungnya akan membuat perbedaan dalam kenyamanan bersepedamu. Memutar handlebar beberapa derajat maju atau mundur pada stem juga akan membuat perbedaan. Janganlah takut untuk mencoba sesuatu yang berbeda, tetapi cobalah selama beberapa kali gowes untuk mengetahui plus-minusnya.
Posisi lever tidaklah kaku tapi kamu bisa menempatkannya semau kamu
Keunggulan Bahan
Bahan atau material dari komponen sepedamu dapat mempengaruhi setup dan kenyamanan. Bahan2 dan bagaimana cara memakainya akan mempunyai dampak terutama pada titik2 kontak penting antara rider dan tanah yaitu ban, handgrip, saddle dan pedal.
Ban: Kompon ban, seperti halnya tekanan ban, akan mempengaruhi bagaimana sepeda bergerak di jalur trail. Ban dual kompon yang dianyam secara canggih dengan konstruksi rangka (carcass) ban dengan angka TPI (threads per inch) tinggi biasanya akan berubah bentuk sewaktu melewati tanah berkontur kasar, dan akan mempunyai cengkeraman (grip) yang lebih baik, tanpa peningkatan di sisi ketahanan perputaran (rolling resistance). Ban murah biasanya cenderung kurang gripnya dan lebih rawan kehilangan traksi ketika sedang dipakai secara maksimal, terutama pada kondisi basah.
Handgrip: Handgrip berkompon ganda (dual compound) atau handgrip yang terbuat dari busa lunak mungkin tidaklah setahan lama handgrip biasa tapi mereka jauh lebih nyaman, mampu meredam getaran dan membuat medan berat jadi terasa lebih mudah dilewati.
Saddle: Pemilahan material bagian atas dan jenis busa pada saddle yang benar pastinya akan membuat perbedaan besar pada bagaimana kamu akan merasakan sepedamu. Sebagai acuan, kamu harus bisa bergerak dengan mudah pada permukaan saddle; berbagai macam motif bordiran grafis pada saddle biasanya selalu tidak kondusif dengan hal ini. Dan janganlah berpikir bahwa dengan busa yang lebih tebal akan selalu lebih baik hasilnya. Saddle tipis dengan busa minimalis pada tempat yang pas biasanya lebih nyaman daripada saddle tebal yang asal pakai, yang seringnya akan membuat selangkangan jadi lecet.
Pedal: Efisiensi dari antarmuka (interface) pedal/sepatumu akan berdampak pada bagaimana kamu gowes. Sepatu ber-sol kaku dengan cleat yang tertanam dan menempel pada pedal clipless akan membuatmu menjadi pengayuh "lingkaran penuh" yang lebih efisien. namun bacalah petunjuk dengan cermat ketika berurusan dengan posisi cleat karena posisi cleat yang buruk bisa menyebabkan masalah, terutama berkaitan dengan lutut. Banyak rider memulai instalasi cleatnya dengan memasangnya tepat ditengah2 sepatu, yang mana hal ini belum tentu cocok untuk tiap orang, dan beberapa cleat/pedal menawarkan lebih banyak pergerakan bebas daripada yang lain.
Banyak lever bisa diatur posisinya agar lebih nyaman
Kenyamanan dan variasi kontrol
Ban, garpu depan dan shock belakang secara efektif menyediakan bantalan yang bisa disetel antara sepedamu dan tanah. Menyetelnya secara benar adalah sangat penting bagi kontrol dan kenyamanan secara keseluruhan. Ban bervolume besar bisa dipakai dengan tekanan yang lebih rendah agar memperoleh lebih banyak traksi daripada ban yang bervolume lebih kecil, dan ban bervolume besar dengan profil kenop yangl rendah (low knob profile) biasanya akan menggelinding secepat ban kecil, dan mampu memberikan kenyamanan dan kontrol yang lebih baik darinya.
Titik permulaan yang baik bagi tekanan ban untuk rider dengan berat rata2 pada ban tipikal 2.1in biasanya sekitar 35psi. Rider yang lebih ringan bobotnya atau rider yang berhati2 biasanya akan memakai ukuran dibawah 30psi, khususnya pada ban tubeless dimana tidak ada ban dalam yang akan bocor. Rider yang lebih berat atau yang gaya gowesnya lebih ekstrem biasanya lebih memilih tekanan 40psi keatas.
Tekanan garpu dan shock akan bervariasi sesuai dengan merek dan modelnya, tapi cobalah untuk selalu mengarah antara sepertiga atau seperempat dari travel yang tersedia sebagai sag awal (initial sag) ketika kamu sedang menaiki sepedamu. Juga, pelajarilah tentang pengaturan peredaman kompresi (compression) dan gaya balik membal (rebound)
Sangatlah penting untuk mengatur tekanan angin fork dan shock dengan benar
Sakit Akibat Pengepasan Yang Salah
Rasa sakit dan nyeri bisa disebabkan oleh aspek2 pengaturan sepeda, namun bisa juga oleh hal lainnya, jadi janganlah menganggap daftar2 ini sebagai kitab hukum; ia hanyalah sebuah panduan kasar. Pergilah ke dokter jika sesuatu telah menjadi sangat menyakitkan, apalagi jika terus menerus terasa sakit setelah habis bersepeda dan tidak ada yang bisa dibereskan dengan pengaturan2 yang sudah disebutkan disini. Waspadalah jika ternyata banyak rasa sakitmu sewaktu bersepeda disebabkan oleh kurangnya dukungan otot. Dengan kata lain, kamu harus makin sering bersepeda dan melakukan beberapa latihan otot dasar untuk menyelesaikan masalahnya.
Inilah beberapa nyeri umum dan penyebabnya:
Lutut: Nyeri lutut ketika sedang bersepeda dapat disebabkan karena saddle terlalu tinggi atau terlalu rendah, atau cleat pada sepatumu letaknya tidak pas. Beberapa rider menemukan bahwa sistem pedal/cleat dengan lebih banyak ruang gerak bebas bisa menghilangkan nyeri lutut. Bahkan ada yang berpindah ke pedal flat untuk menghindari rasa nyeri tersebut.
Punggung: Nyeri punggung selama atau setelah bersepeda biasanya berhubungan dengan sokongan otot inti yang lemah jadi biasanya tidak ada solusi pengaturan yang cepat dan mudah. Tapi cobalah untuk merubah posisi handlebar dan/atau jangkauannya dari saddle ke handlebar. Ada banyak rider yang keluhan nyeri punggungnya teratasi hanya dengan menggeser stem 1-2cm keatas atau kebawah, atau memasang handlebar yang lebih melengkung ke belakang.
Pundak/lengan/leher: Ketiganya kita gabung karena seringnya aspek setup serupa yang menyebabkan rasa nyeri dan sakit di daerah tersebut, seperti terlalu banyak tekanan yang ditempatkan pada bagian2 tubuh dari badan kamu tersebut. Hal ini bisa disebabkan karena posisi saddle yang terlalu maju ke depan tapi bisa juga karena posisi saddle yang terlalu mundur ke belakang, membuatmu menekuk pundakmu serta kurang benar dalam memegangi handlebar. Bereksperimenlah dengan tinggi stem dan jangkauan antara saddle-handlebar. Coba berbagai macam bentuk handlebar: banyak rider merasa lebih nyaman dengan handlebar yang menekuk ke belakang atau ke atas. Juga, cobalah handgrip yang dibentuk secara anatomis agar bisa menopang tanganmu secara lebih baik lagi.
Pinggul: Banyak masalah pinggul diantara pesepeda disebabkan karena saddle yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, miring terlalu banyak ke belakang atau ke depan atau tidak mempunyai sokongan busa yang sesuai dengan bentuk pantat ridernya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment