Thursday, January 30, 2014
Disk break rotor MTB, tentang rem Mountain Bike
Tentang rem sepeda disc break memiliki beberapa standar tersendiri. Dari ukuran rotor, jenis mount rotor sepeda, bahan, break pad dan sistem kontrol.
Standar ukuran lebar rotor dibagi menjadi
140 mm = 5 inch
160 mm = 6 inch
180 mm = 7 inch
203 mm = 8 inch, > biasanya digunakan bagi sepeda non XC
224 mm = 9 inch
Ukuran paling umum digunakan adalah rotor 6 inch, menjadi rotor dari rem sepeda jenis disk brake yang banyak digunakan.
Untuk sepeda AM umumnya bisa mengunakan ukuran 7-8 inch yang lebih besar.
Dan sepeda Downhill lebih memilih pengereman dengan rotor besar yang lebih baik yaitu 8 inch.
Sedangkan ukuran 5 inch biasanya digunakan untuk sepeda lipat atau dipasangkan untuk rem bagian belakang
Apa ketentuan yang perlu diperhatikan dalam memilih besar ukuran rotor :
Untuk ukuran frame
Tidak semua frame sepeda memiliki ukuran yang cukup dengan besarnya rotor. Seperti frame hardtail, biasanya ukuran rotor bagian belakang hanya dibatasi sampai 7 inch. Untuk ukuran 8 inch biasanya bisa dipasangkan pada frame sepeda khusus dimulai dari kelas All Mountain atau dari merek terkenal. Kecuali ukuran garpu belakang sepeda gunung seperti frame fullsus yang lebih lebar bisa mengunakan berbagai ukuran rotor
Model dari mounting Shock Breaker.
Beberapa rancangan shock braker atau kita sebut shock depan sepeda kelas XC, umumnya diberikan batasmaksimum dengan rotor 7 inch atau kurang. Kecuali beberapa shock garpu depan yang dirancang khusus untuk sepeda kelas All Mountain atau lebih tinggi bisa menerima ukuran rotor sampai 8 inch atau lebih. Jangan sembarangan menganti ukuran rotor untuk garpu depan sepeda dan perhatikan aturan dari pabrik shock breaker berapa ukuran maksimum rotor yang di ijinkan. Umumnya shock depan untuk XC dibatasi sampai 7 inchmaksimum, dan terdapat dilarang mengunakan ukuran rotor 8 inch. Dari pabrikan Shock depan sudah memberikan ketentuan tersebut.
Sistem mounting atau pemasangan rem pada sepeda gunung jenis disc brake.
Standar jenis pemasangan adaptor pada shock depan memiliki 2 pilihan jenis mounting atau disebut Mount Adaptor.
Mounting adaptor tersebut untuk menempatkan kedudukan caliper dan ukuran rotor.
Ada yang mengunakan tipe PM Mount untuk caliper atau tipe IS Mount Caliper. Tampilannya seperti dibawah ini.
Apa ketentuan yang perlu diperhatikan dalam memilih besar ukuran rotor :
Untuk ukuran frame
Tidak semua frame sepeda memiliki ukuran yang cukup dengan besarnya rotor. Seperti frame hardtail, biasanya ukuran rotor bagian belakang hanya dibatasi sampai 7 inch. Untuk ukuran 8 inch biasanya bisa dipasangkan pada frame sepeda khusus dimulai dari kelas All Mountain atau dari merek terkenal. Kecuali ukuran garpu belakang sepeda gunung seperti frame fullsus yang lebih lebar bisa mengunakan berbagai ukuran rotor
Model dari mounting Shock Breaker.
Beberapa rancangan shock braker atau kita sebut shock depan sepeda kelas XC, umumnya diberikan batasmaksimum dengan rotor 7 inch atau kurang. Kecuali beberapa shock garpu depan yang dirancang khusus untuk sepeda kelas All Mountain atau lebih tinggi bisa menerima ukuran rotor sampai 8 inch atau lebih. Jangan sembarangan menganti ukuran rotor untuk garpu depan sepeda dan perhatikan aturan dari pabrik shock breaker berapa ukuran maksimum rotor yang di ijinkan. Umumnya shock depan untuk XC dibatasi sampai 7 inchmaksimum, dan terdapat dilarang mengunakan ukuran rotor 8 inch. Dari pabrikan Shock depan sudah memberikan ketentuan tersebut.
Sistem mounting atau pemasangan rem pada sepeda gunung jenis disc brake.
Standar jenis pemasangan adaptor pada shock depan memiliki 2 pilihan jenis mounting atau disebut Mount Adaptor.
Mounting adaptor tersebut untuk menempatkan kedudukan caliper dan ukuran rotor.
Ada yang mengunakan tipe PM Mount untuk caliper atau tipe IS Mount Caliper. Tampilannya seperti dibawah ini.
SUSUNAN DAN KOMPONEN REM SEPEDA GUNUNG JENIS DISK BRAKE
zSusunan rem disk brake
Rancangan sistem pengereman disc brake sepeda memiliki beberapa bagian
Rem Hidrolik memiliki susunan
Brake Lever atau tuas rem -> Tubing dan kabel pipa minyak rem "bila rem mengunakan sistem hydraulic" -> caliper adaptor -> caliper -> kanvas rem atau brake pad
Rem Mekanik memiliki susunan
Brake Lever atau tuas rem -> kabel rem -> caliper adaptor -> caliper -> kanvas rem atau brake pad
.
Brake lever berbeda antara rem hydraulic dan mekanik.
Untuk rem mekanik, mengunakan sistem tarikan kawat seperti V-brake. Mengunakan kabel yang ditarik dari tuas leher rem pada stang sepeda, tarikan kabel mengerakan tungkai rem mekanik dan mendorong kanvas rem atau brake pad ke bagian rotor / cakram rem.
Rem hidrolik datang dan sudah menyatu dalam bentuk unit bersama caliper dan tuas rem sepeda. Mengunakan sistem cairan minyak alam atau sejenis pelumas. Tekanan pada tuas rem akan memberikan perbedaan pada tekanan oli di dalamnya, dan mendorong piston pada bagian caliper untuk mendorong kanvas rem dan menjepit disk/cakram/rotor. Rem hidrolik saat ini banyak dipilih oleh pengendara sepeda. Faktor kenyamanan menjadi kunci suksesnya teknologi rem sepeda dengan teknologi hidrolik
Wednesday, January 29, 2014
POTONG - SAMBUNG RANTAI SEPEDA
Pertama kali melakukan potong sambung rantai sepeda adalah waktu merakit si Putih Kuwahara, dan hasilnya rantai putus setelah pemakaian selama 5-6 kali gowes dalam kota. Sumber masalahnya adalah salah cara sambungnya yang mengakibatkan ikatan rantai tidak kuat. Setelah itu latihan lagi dan lihat referensi dsb. Akhirnya baru bisa potong sambung rantai dengan aman dan di rantai kelas atas spt HG series tidak boleh sembarangan potong. Berikut ini sharing pengalaman potong -sambung rantai sepeda.
Peralatan Yang digunakan
Untuk potong-sambung rantai diperlukan alat chain cutter, ada yang harganya 50rb dan ada juga yang 100rb an. Hasil pengalaman yang 50rb tetap mantap dan lebih pas dibandingan merek Shimano yang relatif lebih mahal, alasannya adalah karena pada cutter lebih murah ada sekrup pengencang yang dapat menahan rantai lebih kuat dibandingkan merek Shimano yang hanya mengandalkan tekanan pada rantai pada sisi pemutar.
Rantai dijual terputus dengan salah satu pinnya menonjol siap disambung. Untuk itu bisa melihat cara menyambung langsung melewati cara memotong.
Memotong Rantai
Untuk memotong rantai pada rantai biasa pin pejal (padat) misalnya di sepeda speed 7 atau 8 yang umum dipakai maka pemotongan biasanya dapat dilakukan di mana saja. Namun untuk rantai jenis high grade atau kelas atas yang menggunakan pin hollow maka pemotongan hanya bisa dilakukan di pin khusus penyambung yang berbentuk pin pejal (padat)
Setelah pin penyambung ditemukan, pasang chain cutter, di posisi pin tersebut
Putar sekrup pengencang disisi lawan dari pemutar pelatuk tekan pin
Lalu putar tuas agar pelatuk penekan menempel pada pin penyambung dan mulai tekan secara perlahan2 sampai kira2 pin penyambung berada di sisi rantai lawan. Kalau sampai pin penyambung terlepas maka pemasangan pin akan cukup sulit karena pin penyambung perlu di pegang menggunakan tang jepit agar bisa dipasang nanti (pada saat ingin melakukan penyambungan rantai) atau harus menggunakan pin khusus sambung yang salah satu sisinya runcing. Untuk memastikan pin penyambung tidak terlepas bisa dilakukan pemeriksaan dengan mengendurkan sekrup pengencang dan melepas rantai perlahan lalu memastikan sisa pin penyambung yang masih berada di dalam rantai.
Pada saat memutar tuas agar pelatuk tekan mendorong pin keluar
Rantai yang sudah terpotong dan posisi akhir pin penyambung (tidak sampai terlepas). Ini juga merupakan posisi pada saat rantai baru dijual.
Menyambung Rantai
Untuk menyambung rantai lakukan proses sebaliknya. Agar penyambungan mudah, maka bagian cage dari RD sebaiknya diberi ganjalan batang kayu atau benda tumpul lainnya agar cage tidak menarik terlalu tegang sehinga penyambungan dapat dilakukan lebih mudah.
Pertama tama masukkan pasangan rantai secara manual seperti dibawah ini
Setelah terpasang (namun belum tersambung) gunakan chain cutter untuk mendorong balik pin penyambung. dengan memasang rantai di chain cutter dengan posisi pin penyambung ke arah pelatuk pendorong (berlawanan dengan cara memotong).
Kencangkan sekrup penekan dan posisikan pelatuk penekan tepat di ujung pin penyambung. Pada saat memasang rantai di chain cutter pastikan posisi lubang rantai lurus. Apabila tidak pada saat posisi pin penyambung mencapai posisi terakhir bila tidak lurus maka bisa menyebabkan dinding rantai sobek sehingga bagian rantai tersebut tidak dapat digunakan lagi (sambungan gagal)
Contoh sambungan gagal, dimana dinding rantai sobek karena tertekan pin penyambung yang tidak lurus masuknya
Putar tuas penekan agar mendorong pin masuk secara perlahan sambil memeriksa apakah posisi rantai sudah lurus. Apabila terasa sulit atau perlu tenaga lebih untuk memutar berarti ada kemungkinan posisi rantai tidak lurus dan pin penyambung mendorong rantai bagian berlawanan secara berlebih sehingga dapat merobek dinding rantai.
Pin penyambung masuk setengah ke rantai
Pin penyambung sudah masuk seluruh nya ke dalam rantai, pastikan sisi kiri dan kanan dari pin penyambung secara seimbang tidak berlebih (dapat menyebabkan rantai terlepas).
Fungsi Potong Sambung Rantai
Mungkin ada yang berpikir buat apa potong sambung rantai bisa dilakukan dibengkel. Namun kalau yang sudah pengalaman bersepeda ini adalah skill dasar yang perlu diketahui karena rantai adalah komponen yang paling berat kerjanya dan pada suatu perjalanan/bersepeda rantai bisa saja terputus/terlepas akibat shifting yang tiba2 atau berat, faktor umur atau faktor lainnya (pemasangan dsb). Untuk itu alat chain cutter biasanya dibawa kemana mana terutama perjalanan jauh. Pengalaman putus dijalan memang tidak mengenakkan apalagi pas gowes sendirian.
Salah tips bila rantai putus dijalan (biasanya dinding rantai yang putus tidak bisa dipakai) maka salah satu cara adalah memotong bagian yang rusak lalu menyambungnya dengan bagian yang masih baik. Kalau pin penyambung hilang maka secara darurat pin hollow masih bisa digunakan namun umumnya bersifat sementara. atau bawa pin penyambung cadangan. Tentunya ukuran rantai lebih pendek sehingga RD pada posisi gear ukuran besar akan terlalu tertarik kedepan. Untuk itu pastikan pakai gigi mid/menengah atau Top (ukuran kecil saja). Lagian ini kan keadaan darurat.
TIPS MEMILIH PEDAL MTB SESUAI KEBUTUHAN

SETTING REAR DERAILEIUR SHIMANO
Artikel kali ini tentang setting RD Shimano secara umum, Setting RD relatif sedikit lebih rumit dibandingkan FD meskipun secara umum tidak jauh berbeda. Setiap RD baik dengan merek yang sama namun tipe berbeda dan tentunya dengan merek berbeda memiliki cara yang berbeda pula. Untuk mengetahuinya dapat mengunjungi website atau melihat dokumen/manual dari masing2. Untuk komponen Shimano dapat mengunjungi websitenya:
http://techdocs.shimano.com/techdocs/index.jsp, lalu pilih menu yang sesuai dengan jenis komponen RD yang hendak dilihat atau untuk men-download soft copy manualnya.
Sebelum masuk ke setting ada beberapa istilah nama component RD agar lebih familiar:
1. Guide Pulley atau gigi yang mengarahkan rantai untuk pindah dari satu gigi ke gigi lainnya
2. Tension/idle Pulley atau gigi yang mengatur ketegangan rantai (karen adanya di ujung cage atau tungkai yang menjulur ke bawah)
3. Sprocket (Cassette) gear belakang yang jumlahnya ada 7 s/d 9 set (atau 10 untuk yang 2x10 series)
Pertama-tama sebaiknya mengetahui fungsi dari masing2 adjustment yang ada. Secara umum ada 3-4 pengaturan yang umum ditemukan
1. B-Tension adjuster (atau untuk mengatur ketegangan rantai, setelah rantai tentunya di potong atau disesuaikan dengan panjang yang dibutuhkan, rantai baru memiliki ukuran panjang yang lebih, untuk memotong rantai atau memasang rantai lihat artikel berikut: )
2. Pengatur Batas Atas
3. Pengatur Batas Bawah
4. Pengatur tegangan kabel shifter (tarikan kabel shifter) atau adjustment bolt. Ada beberapa seri seperti XT Shadow tidak memiliki cable tension adjuster (harus di set disisi shifter).
Berikut adalah RD seri Deore 2009, seri lainnya hampir serupa
RD tipe Shimano XTR
RD Tipe Shimano XT
RD Tipe Shimano Alivio
TAHAP-TAHAP ADJUSTMENT RD
Sebelum mulai setting RD, agar setting mudah dilakukan roda belakang bisa dipasang stand tipe Ulix (seperti huruf V terbalik atau sepedanya sekalian di jungkir balikkan (dengan sebelumnya memberi ganjalan di grip handle dgn balok kayu atau buku tebal agar shifter, handle rem dan asesoris di handle tidak rusak, tidak lupa memberi alas di bawah sadel agar kulit sadel tidak kotor). Lebih bagus lagi menggunakan stand khusus repair sepeda (ini tentunya harganya tidak murah).
A. Mengatur batas gigi Low dan Top (Gigi Low berukuran paling besar, gigi Top berukuran paling kecil). Yaitu dengan memutar sekrup adjustment H dan L (secara bergantian).
Mengatur Gigi Top (H) (pengaturan posisi Top dimulai karena paling mudah terutama pada pemasangan RD "Top Normal" pertama kali. Sebagai informasi, RD ada dua jenis Top Normal dan Low Normal, yang umum dijual Top Normal yaitu cage dan pulleynya pada saat tidak terpasang umumnya tertekuk dan kalau dipasang maka guide pulley berada dekat di gear sprocket paling kecil) sifatnya opsional jika sudah lurus.
Atur posisi rantai berada pada gigi sprocket (belakang) paling kecil terlebih dahulu, dan gigi depan pada posisi paling besar (di chainwheel)
Lalu putar sekrup H dgn obeng searah/berlawanan arah jarum jam sehingga posisi guide pulley berada tepat dibawah atau sejajar dengan Gigi terkecil
Diperlihatkan sejajar garis merah
2. Mengatur Gigi Low (L) (pengaturan posisi L pada pemasangan baru setelah kabel shifter dipasang, barulah dapat dilakukan pemindahan ke Low) - Sifatnya opsional jika posisi sudah lurus
Atur posisi cage/guide pulley di sekitar bagian bawah gigi sprocket terbesar (apabila belum lurus).
Lakukan pengaturan sekrup "L" menggunakan obeng dengan memutar searah jarum jam/berlawanan jarum jam sehingga posisi guide pulley sejajar dengan gigi sprocket terbesar.
B. Setelah pengaturan atas bawah selesai maka dilanjutkan dengan setting ketegangan rantai atau dengan mengatur sekrup B-Tension hal ini dilakukan dengan memposisikan cage/guide pulley di posisi gigi low (gigi sprocket paling besar) dan gigi depan/chainwheel di posisi paling kecil, lalu atur sekrup B-Tension dengan obeng sehingga guide pulley hampir mendekati ke gigi sprocket terbesar tapi tanpa menyentuhnya lihat guide, lalu pindahkan guide pulley ke posisi dibawah gigi Top (gigi sprocket paling kecil) dan atur kembali sekrup B-Tension. Pengaturan ini sifatnya opsional jika sudah diset oleh bengkel/toko.
C. Hal terakhir untuk melakukan setting ketegangan kabel shifter (dan ini adalah yang paling umum dilakukan karena setelah beberapa lama pakai ketegangan kabel shifter bisa berubah ditunjukkan oleh rantai bisa pindah sendiri atau ghost shifting atau sulit pindah dari gigi kecil ke gigi lebih besar dan sebaliknya.
Pengaturan ketegangan kabel shifter bisa dilakukan melalui adjustment bolt dekat RD itu sendiri atau bila tidak tersedia adjustment bolt di unit shifter seperti gambar dibawah ini (diputar berlawanan atau searah jarum jam dilihat dari arah luar handle bar. Perhatikan cage/guide pulley akan bergerak ke arah yang sesuai dengan putaran. (lihat referensi)
Posisikan cage dan guide pulley di gigi 2 dari yang paling kecil. Tekan tombol shifter sedikit (sebelum akan pindah) Lalu putar crank sehingga rantai berputar, apabila rantai pindah atau terasa mau pindah ke gigi 3, putar adjustment bolt searah jarum jam.
Apabila rantai tidak bunyi (karena pada saat tombol ditekan sedikit maka cage/guide pulley akan mulai menarik dan mengarahkan rantai ke arah gigi 3, tapi belum saatnya), sehingga seharusnya rantai mulai bergesekkan dengan gigi sprocket ke 3 dari paling kecil (ada sedikit bunyi bergesekan antara rantai dan gigi sprocket 3.
Cara lainnya adalah coba pindahkan gigi dari 3 ke 2 dan sebaliknya secara bergantian apa bila pada saat shifter ditekan naik/turun gigi berpindah dengan cepat tanpa ada bunyi2 rantai bergesekan yang lama maka setelan ketegangan shifter cukup memadai.
Coba lakukan shifting dari gigi paling kecil ke gigi paling besar secara berurutan dan periksa apakah ada ghost shifting (pindah sendiri) atau rantai tidak mau/sulit pindah, putar adjustment bolt satu click searah jarum jam/dan sebaliknya sampai efek tersebut hilang. Perlu test beberapa kali.
Setelah semua perpindahan dari gigi sprocket Low ke High dan sebaliknya dapat bekerja dengan lancar, setting RD selesai.
Selamat mencoba
Tuesday, January 28, 2014
SEPEDA KELAS XC UNTUK BLUSUKAN

CARA MENDAPATKAN UKURAN SEPEDA GUNUNG YANG PAS
Pengaturan sepeda yang ideal untuk bersepeda off-road
Perfect Bike Fit
Membuat sepeda agar sesuai denganmu secara sempurna adalah sesuatu hal yang seharusnya kamu lakukan pertama kali. Kita tahu ada beberapa rider yang selama beberapa tahun ini bersepeda berpikir bahwa sepeda yang selama ini mereka pakai sudah paling pas bagi mereka, dengan jangkauan pas, tinggi sadel pas, bentuk handlebar pas, garpu yang sudah di set pas dan ban dengan tekanan yang pas.
Kemudian situasi berubah dan mereka menemukan bahwa dengan hanya beberapa perubahan dasar, atau dengan hanya sedikit perubahan kecil pada setup sepeda (pengaturan sepeda, bagaimana sepeda diatur) bisa membuat mereka bersepeda dengan lebih baik lagi. Seringnya hal2 sederhana seperti menukar handlebar, tekanan ban yang berbeda atau menambah sag suspensi. Hal2 kecil dari setup sepeda ini sering kali bisa merubah gaya bersepedamu, dan apa yang bisa kamu rasakan tentang sepedamu.
Utak-atiklah setup sepedamu dari waktu ke waktu, kemudian cobalah bersepeda untuk mengetahui apakah kamu menyukainya atau tidak. Biasanya ada beberapa hal yang seperti terasa salah sewaktu pertama kali mencobanya, namun jadi terasa benar setelah beberapa kali bersepeda. Pada artikel berikut akan kita paparkan petunjuk dasar dari pengepasan ukuran dan bentuk yang benar dari sepeda (bike fit) bersama dengan variasinya untuk diperhitungkan, berikut alasannya. Janganlah berpikir bahwa pengepasan dan pengaturan sepeda adalah seperti sesuatu yang ada dalam buku KUHP. Gunakan panduan dari kita berikut sebagai titik awal, kemudian cobalah bereksperimen sendiri.
Duduk dengan nyaman?
Gambar dibawah menunjukkan area kunci yang harus diatur olehmu untuk mendapatkan bike fit yang optimal. Gambar pertama menunjukkan posisi yang salah sedangkan gambar kedua menunjukkan bagaimana seharusnya komponen ditempatkan. Posisi sepeda yang bagus
menghasilkan pundak yang rileks dan siku yang sedikit menekuk.
Salah
Benar
Lengan: Posisi sepeda yang bagus menghasilkan pundak yang rileks dan siku yang sedikit menekuk.
Saddle: Posisi saddle yang benar sangat penting untuk keseimbangan, kontrol dan efisiensi pedalling.
Lutut: Lutut yang sedikit tertekuk sewaktu berada di posisi dasar/bawah pada setiap kayuhan pedal adalah sempurna.
Rangka: Mendapatkan ukuran rangka sepeda yang benar sangatlah mendasar namun ia hanya menjadi titik awal dari setup sepeda yang sempurna.
Shifter dan Brake Lever: Jangan hanya diamkan mereka pada satu posisi, Bereksperimenlah dengan mengatur posisinya pada handlebar.
Meskipun tiap orang berbeda - beberapa orang mungkin mempunyai kaki yang panjang tapi dengan torso (daerah badan antara bawah leher sampai ke pangkal kaki) yang pendek, yang lain mungkin mempunyai lengan yang panjang dengan kaki yang pendek - mengawalinya dengan pemilihan ukuran rangka yang tepat membuatmu bisa mengaturnya lagi dengan lebih detil melalui utak-atik stem, handlebar, seatpost dan saddle.
Pengukuran Rangka
Ukuran yang dirilis oleh pabrikan bisa jadi sangat membingungkan. Metoda yang tradisional adalah dengan mengukur panjang seat tube, namun ternyata hal inipun menjadi bervariasi karena ada yang mengukur sampai ke seat tube yang paling atas dan beberapa sampai ke tengah2 sambungan antara top tube dan seat tube. Banyak pabrikan hanya menulisnya sebagai S, M, dan L, dan mungkin dengan tambahan XS dan XL.
Apapun caranya, pengukuran yang paling berarti adalah panjang top tube. Bersama dengan posisi duduk, panjang stem dan posisi handlebar, panjang top tube mengatur kenyamanan dan efisiensi badan kamu pada sepeda. Biar lebih membingungkan lagi, aspek dari panjang top tube yang paling berarti bukanlah top tube itu sendiri, yang mana sering berbentuk miring (slope), namun garis horisontal dari titik tengah atas head tube ke tengah2 seatpost.
Jadi, dari manakah kamu akan mulai untuk menentukan ukuran frame yang sesuai? Seperti banyak hal lainnya dari sebuah sepeda gunung, tidak ada satupun solusi yang sempurna, jika dengan batas2 yang masuk akal kamu masih bisa mengatur posisi saddle, stem dan handlebar kamu untuk membuat sepeda menjadi terasa lebih baik. Ingatlah bahwa ukuran road bike, cyclo-cross dan hybrid bike cenderung lebih besar 3-4in untuk rider dengan tinggi yang sama. Kita sebutkan hal ini karena banyak rider yang jadi bingung setelah memilih2 ukuran frame melalui brosur/katalog sepeda.
Inilah panduan ukuran rangka sepeda:
XS (13-14in): Umumnya untuk rider antara 5ft - 5ft 4in (152.5cm - 162.5cm)
S (14-16in): Umumnya untuk rider antara 5ft 4in - 5ft 7in (162.5cm - 170cm)
M (16-18in): Umumnya untuk rider antara 5ft 7in - 5ft 10in (170cm - 178cm)
L (18-20in): Umumnya untuk rider antara 5ft 10in - 6ft 1in (178cm - 185cm)
XL (20-22in): Umumnya untuk rider lebih dari 6ft 1in (185cm keatas)
Hal yang sangat penting yaitu bagaimana sepedanya terasa ketika kamu sedang duduk dan mencoba menaikinya. Hal pertama yang harus kamu lakukan, ketika sedang berada di toko sepeda atau sedang mengikuti demo ride adalah mengatur saddle-nya dengan ketinggian yang tepat.
Saddle yang tipis namun pas posisi paddingnya akan lebih nyaman dari saddle tebal
Ketinggian saddle
Perkiraan kasar dari tinggi saddle yang pas untuk pedalling yang efisien adalah panjang kaki celana panjangmu ditambah 5in (12.7cm) dari titik tengah atas saddle ke titik tengah atas pedal. Untuk melakukannya secara lebih akurat, dengan kenyamanan dan efisiensi yang lebih diutamakan, duduklah diatas saddle dengan crank pada posisi lurus ke atas/ke bawah. Saddle akan berada dalam posisi terbaiknya ketika tumit kamu sedikit menyentuh bagian atas pedal pada posisi paling bawah dengan kaki lurus; crank semestinya berada pada posisi langkah paling bawah.
Kalau kamu sampai harus bergeser ke satu sisi dari saddle untuk mencapai posisi ini berarti saddlenya terlalu tinggi. Taruhlah kakimu pada pedal dengan posisi lurus siap untuk mengkayuh pedalnya. Jika kakimu lurus sewaktu tumit berada pada pedal maka seharusnya ia sedikit tertekuk pada lutut sewaktu berada dalam posisi pedalling. Kamu tidak boleh merasa seperti sedang dipaksa untuk mengayunkan pinggul dari kanan ke kiri di atas saddle ketika sedang pedalling.
Mungkin kamu harus melakukan pengaturan pada posisi ini dengan mengutamakan aspek kemantapan dan kenyamanan, dan bergantung juga kepada sepatu apa yang kamu pakai. Perhatikan juga bahwa semua ini berdasar dari pedalling yang efisien untuk bersepeda trail cross country. Banyak rider akan memilih untuk merendahkan saddle untuk turunan yang sulit, karena itulah telescopic seatpost menjadi sangat popular untuk bersepeda di jalur yang ekstrem.
Posisi saddle
Sebagai awal, mulailah dengan posisi saddle selurus mungkin di atas. Ini adalah posisi cross-country yang efisien, namun beberapa rider lebih memilih untuk sedikit mendongakkan saddlenya kebelakang agar lebih nyaman dalam melakukan beberapa trik, stunt dan turunan downhill yang terjal, dan ada pula beberapa rider yang lebih memilih ujung saddlenya sedikit tertunduk agar memudahkan sewaktu menanjak atau buat yang postur tubuhnya lebih condong kedepan. Namun lurus horisontal adalah posisi yang paling sesuai untuk semua jenis rider.
Condong ke belakang untuk downhill, condong ke depan untuk uphill
Rail saddle mempunyai banyak ruang setelan maju-mundur dan tidak semua seatpost diciptakan sama. Beberapa mempunyai clamp (jepitan seatpost) yang agak mundur ke belakang, yang lain clamp-nya lurus segaris dengan seatpost. Seatclamp memiliki sebuah bearing yang memungkinkan kamu bisa mengatur posisi saddle seperti yang kamu inginkan. Saddle yang diset terlalu mundur ke belakang bisa membuat sepeda terasa berat belakang, kemungkinan bisa jadi terlalu ringan didepan sehingga mengganggu kerja kompresi fork yang benar. Saddle yang diset terlalu maju ke depan mempersempit ruang gerak rider, mengganggu posisi bersepeda yang sempurna dan membuatmu terasa seperti terlalu banyak menempatkan berat tubuh ke bagian depan sepeda.
Dalam teori, jika sebuah sepeda mempunyai jangkauan yang tepat bagimu dan fork telah di set up dengan benar, maka kamu akan mendapatkan saddlenya terletak pas ditengah2 railnya. Jika kamu mempunyai lengan yang panjang dibandingkan dengan tinggi badan kamu maka kamu akan mendapatkan posisi saddle yang mundur ke belakang berikut seatpost yang melengkung: lengan yang pendek maka posisi saddle lurus segars dengan seatpost serta saddle yang cenderung maju ke depan. Kamu bisa menggunakan panjang stem serta posisi handlebar untuk memperhalus setelan posisi duduk kamu diatas sepeda.
Kita telah mencoba banyak sepeda dan menemukan beberapa aspek yang tidak biasa dari setup sepeda yang bisa menjelaskan mengapa sebuah sepeda menjadi terasa salah tanpa ada alasan yang jelas. Salah satunya berhubungan dengan posisi saddle. Dengan saddle mu yang berada pada posisi sempurna, tariklah garis tegak lurus dari titik tengah saddle clamp ke chainstay pada frame. Dengan keseluruhan sepeda di set untuk medan trail, garis tegak lurus kebawah tadi seharusnya melintasi chainstay hampir separuhnya di antara titik tengah as bottom bracket dan titik tengah as roda. Jika terlalu mundur ke belakang mungkin kamu duduknya terlalu jauh ke belakang. Posisikan saddle mu maju ke depan agar lebih seimbang, dan agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal dari kinerja suspensi fork depan.
Jangkauan Handlebar
Jika kamu mempunyai beberapa macam panjang stem dan handlebar, bereksperimenlah dengan berbagai macam posisi bersepeda., dan aturlah saddle sesuai dengannya. Beberapa rider dengan tinggi dan berat badan yang sama belum tentu mempunyai panjang lengan, kaki dan badan (torso) yang sama pula, hal ini akan mempengaruhi setup sepeda secara keseluruhan. Rider dengan perut yang besar akan memerlukan setup sepeda yang berbeda dengan rider yang distribusi massa ototnya lebih merata atau rider yang berkepala besar/berat - aneh tapi nyata.
Panduan bagi jangkauan saddle ke handlebar yaitu dengan menaruh ujung siku lengan ke ujung saddle dan lihat sejauh mana jari terpanjangmu mampu meraih stem; panjang lengan (fore arm) biasanya adalah indikasi bagus dari panjang tangan (full arm) serta panjang badan (torso). Umumnya rider yang mencari postur trail riding yang cepat dan efisien akan menemukan bahwa jari terpanjang mereka akan meraih hampir separuh jalan di antara titik atas steerer dan titik tengah handlebar.
Kamu bisa mengaturnya secara lebih halus lagi (fine tuning) perasaan mengendarainya (ride feel) dengan mengatur posisi saddle, panjang dan tinggi stem serta jenis handlebar. Beberapa handlebar memiliki lekukan kebelakang yang lebih banyak dari yang lain, dan kamu bisa memutar handlebarnya di dalam stem untuk mengatur derajat posisi pergelangan tangan yang nyaman. Kita ketahui bahwa ada rider yang suka handlebarnya lurus dan yang lain lebih suka handlebar dengan lekukan 25-derajat kebelakang. Ingatlah jarak antara ujung siku lengan ke ujung jari tadi sebagai acuan sewaktu sedang mencoba sebuah sepeda apakah sudah sesuai atau belum ukurannya untukmu.
Siku diujung saddle dan ujung jari pada stem adalah cara mengukur frame yang pas untuk XC Trail
Tinggi Handlebar
Seberapa tinggi posisi handlebar mu sebenarnya adalah terdiri dari tinggi steerer (dan jumlah dari ring pengaturnya), tinggi stem dan rise nya serta rise handlebar (lekukan pada handlebar yang mengarah keatas). Beberapa rider merasa nyaman dengan handlebar mereka yang sama tingginya dengan tinggi saddle, yang lain (terutama pebalap cross country) lebih suka posisi handlebarnya jauh dibawah saddle untuk mencapai postur tubuh yang aerodinamis (membungkuk).
Kebanyakan pemula merasa nyaman dengan posisi handlebar yang lebih tinggi daripada saddle. Ingatlah bahwa kamu harus menekan berat tubuhmu ke arah depan sepeda untuk menekan fork depan agar bekerja maksimal ketika sedang melewati medan yang kasar. Hal ini akan lebih sulit dicapai jika saddle terlalu rendah atau handlebar terlalu tinggi.
Cobalah bermacam bentuk grip dan bar serta posisi lever untuk mendapatkan posisi tangan yang sempurna
Posisi Kontrol
Brake lever dan gear shifter bisa ditaruh pada berbagai posisi yang berbeda pada handlebar. Pada sebagian besar brake kamu bisa mengatur jangkauan lever pula, dan pada beberapa kamu bisa mengatur seberapa dalam brake menekan pad nya (kampas rem). Kita mengerti ada beberapa rider yang mengeluh soal ujung ibu jarinya yang menyentuh gear shifter selama sekian tahun tanpa mengetahui bahwa hanya dengan menggesernya sekian cm kedalam akan menyelesaikan masalahnya tanpa membuatnya menjadi lebih susah dipakai.
Lebar handlebar pun bisa dipendekkan: Memotongnya sebanyak 2-3cm pada setiap ujungnya akan membuat perbedaan dalam kenyamanan bersepedamu. Memutar handlebar beberapa derajat maju atau mundur pada stem juga akan membuat perbedaan. Janganlah takut untuk mencoba sesuatu yang berbeda, tetapi cobalah selama beberapa kali gowes untuk mengetahui plus-minusnya.
Posisi lever tidaklah kaku tapi kamu bisa menempatkannya semau kamu
Keunggulan Bahan
Bahan atau material dari komponen sepedamu dapat mempengaruhi setup dan kenyamanan. Bahan2 dan bagaimana cara memakainya akan mempunyai dampak terutama pada titik2 kontak penting antara rider dan tanah yaitu ban, handgrip, saddle dan pedal.
Ban: Kompon ban, seperti halnya tekanan ban, akan mempengaruhi bagaimana sepeda bergerak di jalur trail. Ban dual kompon yang dianyam secara canggih dengan konstruksi rangka (carcass) ban dengan angka TPI (threads per inch) tinggi biasanya akan berubah bentuk sewaktu melewati tanah berkontur kasar, dan akan mempunyai cengkeraman (grip) yang lebih baik, tanpa peningkatan di sisi ketahanan perputaran (rolling resistance). Ban murah biasanya cenderung kurang gripnya dan lebih rawan kehilangan traksi ketika sedang dipakai secara maksimal, terutama pada kondisi basah.
Handgrip: Handgrip berkompon ganda (dual compound) atau handgrip yang terbuat dari busa lunak mungkin tidaklah setahan lama handgrip biasa tapi mereka jauh lebih nyaman, mampu meredam getaran dan membuat medan berat jadi terasa lebih mudah dilewati.
Saddle: Pemilahan material bagian atas dan jenis busa pada saddle yang benar pastinya akan membuat perbedaan besar pada bagaimana kamu akan merasakan sepedamu. Sebagai acuan, kamu harus bisa bergerak dengan mudah pada permukaan saddle; berbagai macam motif bordiran grafis pada saddle biasanya selalu tidak kondusif dengan hal ini. Dan janganlah berpikir bahwa dengan busa yang lebih tebal akan selalu lebih baik hasilnya. Saddle tipis dengan busa minimalis pada tempat yang pas biasanya lebih nyaman daripada saddle tebal yang asal pakai, yang seringnya akan membuat selangkangan jadi lecet.
Pedal: Efisiensi dari antarmuka (interface) pedal/sepatumu akan berdampak pada bagaimana kamu gowes. Sepatu ber-sol kaku dengan cleat yang tertanam dan menempel pada pedal clipless akan membuatmu menjadi pengayuh "lingkaran penuh" yang lebih efisien. namun bacalah petunjuk dengan cermat ketika berurusan dengan posisi cleat karena posisi cleat yang buruk bisa menyebabkan masalah, terutama berkaitan dengan lutut. Banyak rider memulai instalasi cleatnya dengan memasangnya tepat ditengah2 sepatu, yang mana hal ini belum tentu cocok untuk tiap orang, dan beberapa cleat/pedal menawarkan lebih banyak pergerakan bebas daripada yang lain.
Banyak lever bisa diatur posisinya agar lebih nyaman
Kenyamanan dan variasi kontrol
Ban, garpu depan dan shock belakang secara efektif menyediakan bantalan yang bisa disetel antara sepedamu dan tanah. Menyetelnya secara benar adalah sangat penting bagi kontrol dan kenyamanan secara keseluruhan. Ban bervolume besar bisa dipakai dengan tekanan yang lebih rendah agar memperoleh lebih banyak traksi daripada ban yang bervolume lebih kecil, dan ban bervolume besar dengan profil kenop yangl rendah (low knob profile) biasanya akan menggelinding secepat ban kecil, dan mampu memberikan kenyamanan dan kontrol yang lebih baik darinya.
Titik permulaan yang baik bagi tekanan ban untuk rider dengan berat rata2 pada ban tipikal 2.1in biasanya sekitar 35psi. Rider yang lebih ringan bobotnya atau rider yang berhati2 biasanya akan memakai ukuran dibawah 30psi, khususnya pada ban tubeless dimana tidak ada ban dalam yang akan bocor. Rider yang lebih berat atau yang gaya gowesnya lebih ekstrem biasanya lebih memilih tekanan 40psi keatas.
Tekanan garpu dan shock akan bervariasi sesuai dengan merek dan modelnya, tapi cobalah untuk selalu mengarah antara sepertiga atau seperempat dari travel yang tersedia sebagai sag awal (initial sag) ketika kamu sedang menaiki sepedamu. Juga, pelajarilah tentang pengaturan peredaman kompresi (compression) dan gaya balik membal (rebound)
Sangatlah penting untuk mengatur tekanan angin fork dan shock dengan benar
Sakit Akibat Pengepasan Yang Salah
Rasa sakit dan nyeri bisa disebabkan oleh aspek2 pengaturan sepeda, namun bisa juga oleh hal lainnya, jadi janganlah menganggap daftar2 ini sebagai kitab hukum; ia hanyalah sebuah panduan kasar. Pergilah ke dokter jika sesuatu telah menjadi sangat menyakitkan, apalagi jika terus menerus terasa sakit setelah habis bersepeda dan tidak ada yang bisa dibereskan dengan pengaturan2 yang sudah disebutkan disini. Waspadalah jika ternyata banyak rasa sakitmu sewaktu bersepeda disebabkan oleh kurangnya dukungan otot. Dengan kata lain, kamu harus makin sering bersepeda dan melakukan beberapa latihan otot dasar untuk menyelesaikan masalahnya.
Inilah beberapa nyeri umum dan penyebabnya:
Lutut: Nyeri lutut ketika sedang bersepeda dapat disebabkan karena saddle terlalu tinggi atau terlalu rendah, atau cleat pada sepatumu letaknya tidak pas. Beberapa rider menemukan bahwa sistem pedal/cleat dengan lebih banyak ruang gerak bebas bisa menghilangkan nyeri lutut. Bahkan ada yang berpindah ke pedal flat untuk menghindari rasa nyeri tersebut.
Punggung: Nyeri punggung selama atau setelah bersepeda biasanya berhubungan dengan sokongan otot inti yang lemah jadi biasanya tidak ada solusi pengaturan yang cepat dan mudah. Tapi cobalah untuk merubah posisi handlebar dan/atau jangkauannya dari saddle ke handlebar. Ada banyak rider yang keluhan nyeri punggungnya teratasi hanya dengan menggeser stem 1-2cm keatas atau kebawah, atau memasang handlebar yang lebih melengkung ke belakang.
Pundak/lengan/leher: Ketiganya kita gabung karena seringnya aspek setup serupa yang menyebabkan rasa nyeri dan sakit di daerah tersebut, seperti terlalu banyak tekanan yang ditempatkan pada bagian2 tubuh dari badan kamu tersebut. Hal ini bisa disebabkan karena posisi saddle yang terlalu maju ke depan tapi bisa juga karena posisi saddle yang terlalu mundur ke belakang, membuatmu menekuk pundakmu serta kurang benar dalam memegangi handlebar. Bereksperimenlah dengan tinggi stem dan jangkauan antara saddle-handlebar. Coba berbagai macam bentuk handlebar: banyak rider merasa lebih nyaman dengan handlebar yang menekuk ke belakang atau ke atas. Juga, cobalah handgrip yang dibentuk secara anatomis agar bisa menopang tanganmu secara lebih baik lagi.
Pinggul: Banyak masalah pinggul diantara pesepeda disebabkan karena saddle yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, miring terlalu banyak ke belakang atau ke depan atau tidak mempunyai sokongan busa yang sesuai dengan bentuk pantat ridernya.
Monday, January 27, 2014
SCOTT SPARK 26 DAN 29er EDISI 2011 SEPEDA GUNUNG
Produsen sepeda Scott mengeluarkan sepeda Scott Spark edisi 2011. Ada 2 model dengan ukuran ban 29er dan 26 inch. Frame sepeda Scott Spark hanya 1.79kg tipe 26 inch dengan shock belakang dan remote shock, sedangkan tipe 29er beratnya hanya 1.89kg.
Twinloc, remote untuk mengkontrol suspensi depan dan belakang.
TIPS MEMILIH HELM SEPEDA YANG AMAN

FILOSOFI BERSEPEDA DAN MANFAAT SEPEDA BAGI KESEHATAN

Sunday, January 26, 2014
CARA MEMBERSIHKAN DAN MENCUCI SEPEDA GUNUNG

Saturday, January 25, 2014
STRUKTUR SEPEDA DAN KOMPONENNYA

JENIS SHIMANO GROUPSET

CARA MENYETEL RD (Rear Derailluer) SEPEDA
Mungkin selama ini pernah mengalami gangguan kecil saat lagi asyik bersepeda, yaitu pemindah gigi bagian belakang /RD (Rear Derailluer) tidak berjalan smooth, bunci krecek-krecek, atau pindah gigi sendiri saat kita gowes, pasti tidak nyaman dan mengganggu sekali, bahkan membuat kita was-was takut terjadi kenapa-napa, misal rante bisa putus karena pindah gigiya macet, atau RD patah karena saat dipindah giginya nyangkut. Kali ini saya mau berbagi ilmu cara setting RD untuk beberapa kasus.
Kasus Pertama.
KASUS : RD belakang bunyi krecek-krecek, pindah gigi tidak smooth, gigi kadang pindah sendiri.
Untuk kasus ini yg perlu di setting adalah kabel baut setelan di Kabel RD (Cable Adjustment Barrel) – Lihat di gambar BAUT KABEL RD no. 1 dan BAUT CABEL Shifter no. 5
Cara setting : Ambil posisi badan lurus dengan ban belakang, incar letak sprocket (set gigi belakang) dengan rantai atas dan bawah, settingan yg benar dan normal posisi rantai atas dan bawa sejajar, jika tidak sejajar artinya kita harus setting ulang, settingnya cukup memakai BAUT KABEL dekat RD (No.1) atau BAUT KABEL pada Shifter Belakang (No.5).
Saat setting BAUT KABEL no. 1 atau BAUT KABEL no.5 perlu ketelitian, harus penuh perasaan, gunakan standar ulix (agar posisi ban belakang bisa terangkat) saat setting sebaiknya sambil memutar crank agar kita bisa tahu pergerakan rante sudah smooth atau belum, intinya setting ini mengarahkan PULLEY yg mengerakkan rantai ke kanan dan ke kiri agar bisa lurus dengan sprocket (rangkain/set gigi belakang).
Lakukan setting sampe dirasa cukup presisi, test semua pemindahan gigi dari gigi terkecil sampe gigi terbesar, pastikan semua gigi lancar saat naik dan turun tidak ada yg lompat dan meleset, settingan ini hanya merubah ketegangan kabel shifter belakang agar bisa memandu PULLEY meluruskan rante sesuai gigi operan yg kita mau.
Untuk praktek setting pertama kali ada baiknya didampingi teman yg berpengalaman, atau mekanik, tapi modal nekat setting sendiri juga tidak apa2, jangan terlalu takut salah, kalo bingung kan bisa tanya jawab via online di tread/ forum ini he2…
Kasus Kedua
KASUS : Rante suka lepas saat di gigi terbesar atau di gigi terkecil.
Lepasnya rante dari gigi terbesar/terkecil di sebabkan karena settingan BAUT (+) dan BAUT (-) yg kurang pas.
Fungsi BAUT (+) adalah sebagai pembatas/limiter gigi terkecil, kalo terlalu kendor akan menyebabkan PULLEY pengarah rantai melampaui titik/batas terakhir dan rante menjadi lepas dari gigi terkecil, cobalah setting ulang kencangkan/kendorkan BAUT (+) sambil di incar dari arah sejajar ban belakang, pastikan PULLEY berhenti sejajar dengan gigi terkecil dan rante atas bawah lurus segaris dengan gigi terkecil.
Fungsi BAUT (-) adalah sebagai pembatas/limiter gigi terbesar/teringan, kalo terlalu kendor akan menyebabkan Pulley pengarah rantai melampai titik/batas terakhir dan rante menjadi lepas dari gigi terbesar , cobalah setting ulang kencangkan/kendorkan BAUT (-) sambil di incar dari arah sejajar ban belakang, pastikan PULLEY berhenti sejajar dengan gigi terbesar dan rante atas bawah lurus segaris dengan gigi terbesar.
Kasus Ketiga
KASUS : Rante suka pindah gigi sendiri saat lewat jalan makadam, bahkan sampe lepas.
Kasus seperti ini bisa diatasi dengan cek BAUT (+) dan BAUT (-), setting ulang dan pastikan benar, baca ulang tulisan di atas (Kasus Kedua)
Kasus ini bisa juga di atasi dengan cara men-setting ulang BAUT no. 4, baut ini berfungsi untuk menyetel ketegangan rante (mirip di motor), kalo rante terlalu kendor (nge-testnya dengan mendorong2 rante bawah ke-arah atas. Kalo dirasa terlalu kendor, kencangkan sedikit BAUT no.4 test dan rasakan sampe dirasa ketengangan rante dirasa cukup, untuk setting ini perlu perasaan dan kebutuhan, masing2 orang beda! yg penting jangan terlalu kendor rantainya agar tidak mudah lepas, atau jangan terlalu tegang karena kalo terlalu tegang saat pindah gigi dengan kecepatan tinggi rante bisa putus karena rante tersentak secara tiba2 di posisi tegang.
Nah untuk sobat sepeda yg masih bingung dan mengalami kasus yg belum saya tulis bisa tanyakan langsung, mari kita diskusi dan berbagi ilmu, untuk sekedar jadi catatan, di pasaran banyak sekali model, tipe, merek, dan seri RD, mungkin bentuknya sedikit berbeda tapi intinya fungsi settingan sama. Jadi kalo mau konsultasi dan tanya jawab silahkan share RD merek dan tipe apa, kalo perlu sertain fotonya (posting di album foto dan share linknya) agar saya mudah membantu mengasih tips dan cara yg simple dan bisa dilakukan sendiri.
Subscribe to:
Posts (Atom)